Apa Itu Rendering ?
Technomedialabs - Rendering merupakan proses membangun gambar dari sebuah model melalui perangkat komputer. Data yang terdiri dari objek dalam sebuah bahasa atau data struktur, geometri, sudut pandang, tekstur, pencahayaan, dan informasi bayangan sebagai deskripsi dari sebuah adegan virtual. Data yang terisi dalam adegan akan melewati program rendering untuk diproses dan menghasilkan output gambar digital.
Rendering tidak hanya
digunakan pada pembuatan game, tetapi juga digunakan pada banyak bidang, seperti arsitektur, simulator, film, spesial effect ,dan design visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki
perbedaan, terutama pada fitur dan teknik renderingnya.
Metode Rendering
1. Ray Tracing
Ray tracing merupakan teknologi rendering modern yang
digunakan untuk menciptakan gambar dengan cara mendeteksi lajur cahaya yang ada
di dalam gambar dan mensimulasikan interaksi cahaya tersebut dengan objek
virtual. Pada tahun 2018 Ray Tracing menjadi topik pembicaraan karena perusahaan GPU ternama Nvidia meluncurkan graphic
card terbaru mereka dengan tipe RTX 2080. Tipe tersebut sudah
menggunakan teknologi ray
tracing.
Nvidia Geforce RTX 2080, GPU Yang Mendukung Ray Tracing. |
Semua GPU yang diproduksi oleh Nvidia
sangatlah terkenal di bidang perindustrian game.
Hal ini dikarenakan Nvidia selalu menawarkan performa dan teknologi terdepan
yang dapat me-render grafik dalam
sebuah game dengan sangat baik.
Algoritma yang biasa dipakai pada game modern adalah rasterization yang dimana, code pada game tersebut akan mengirim
perintah langsung kepada GPU untuk menggambar objek virtual menggunakan polygon. Setelah polygon-polygon digambarkan, polygon tersebut akan
diproses atau diterjemahkan (rasterize)
menjadi pixel. Pixel kemudian diproses
menggunakan shaders untuk menghasilkan
efek cahaya, warna, dan tekstur pada pixel yang
akan menghasilkan frame.
Proses ini kemudian dilakukan 30-60 (bisa juga lebih) kali per detik untuk
mendapatkan pergerakan di dalam game,
yang akrab disebut 30 frame
per second (fps) dan 60 fps.
Perbandingan hasil render menggunakan ray tracing pada game Minecraft. |
Teknik rasterize memiliki
kelemahan, dimana sulitnya mensimulasikan pergerakan serta perpantulan cahaya
dengan objek virtual, hal ini disebabkan karena metode ini perlu memproses
setiap polygon menjadi pixel kemudia menjadi frame. Teknik Ray Tracing dapat
memecahkan masalah ini dengan mudah.
2. Wireframe Rendering
Wireframe adalah Objek 3D direpresentasikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada wireframe
rendering, objek yang dibentuk hanya akan menampilkan garis-garis atau edges dari objek tersebut. Proses rendering dengan metode ini terbilang sangat cepat, tapi kelemahan dari metode ini tidak adanya permukaan pada objek yang dihasilkan, sehingga hasilnya akan terlihat transparan.
Rendering dengan metode wireframe. |
3. Hidden Line Rendering
Metode ini menjelaskan bahwa dalam sebuah objek, terdapat
permukaan yang tidak terlihat atau tertutup oleh permukaan atau objek lain. Dengan
metode ini, suatu objek akan direpresentasikan dengan garis-garis yang
mewakili sisi dari objek, namun ada beberapa garis tidak terlihat karena adanya
permukaan yang menghalanginya.
Hasil rendering dengan metode Hidden Line Rendering. |
4. Shaded Rendering
Pada metode ini, komputer akan melakukan perhitungan mulai dari pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dll. Citra yang dihasilkan metode ini sangat realistik, namun kelemahannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan rendering sangat lama. Contoh software yang mendukung shaded rendering adalah Blender, 3DS Max dan OpenGL.
Dalam merender menggunakan 3DS Max, proses rendering dibagi ke dalam 3 tahapan, yaitu proses rendering RGBA (Red Green Blue Alpha) image, rendering Ambience Occlusion, dan rendering shadow.