Chronolizer: Alat Visualisasi Masa Lalu


TechnomediaLabs - Sejarah merupakan kejadian-kejadian di masa lalu yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan masa lalu. Terlepas dari kebenaran yang ingin diungkap atau kebohongan yang berusaha di sembunyikan oleh pembuat sejarah, memahami sejarah masa lalu merupakan hal yang sangat penting karena dapat menjadi pelajaran bagi kita semua yang hidup saat ini. Sejarah disusun melalui 4 tahapan yaitu tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap interpretasi dan tahap historiografi.

Tahap Pengumpulan Data

Tahap awal dalam penyusunan sejarah adalah dengan mengumpulkan berbagai bukti/data yang berkaitan langsung dengan peristiwa sejarah. Data yang dimaksud bisa berupa data primer atau pun data sekunder. Data primer merupakan berkas, jejak, atau arsip lain yang ditinggalkan secara langsung oleh subjek sejarah sementara data sekunder terdiri dari data-data lain yang ditinggalkan oleh pihak lain yang pernah berhubungan dengan subjek sejarah.

Tahap Pengolahan Data

Tahap ini merupakan tahap fundamental dalam penyusunan sejarah. Dalam tahap ini, seluruh data yang ditemukan diseleksi, dikritik, dan divalidasi keabsahannya. Proses penentuan apakah data yang ditemukan ini relevan, akurat dan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan kesimpulan dalam suatu sejarah dapat memakan waktu bertahun-tahun.

Tahap Interpretasi Data

Tahap ini merupakan tahap untuk menggabungkan seluruh data yang ditemukan untuk kronologi serta kesimpulan atas suatu kejadian. Secara umum tahap interpretasi ini merupakan tahap yang objektif, adil, dan tidak memihak. Meski dalam prakteknya, kekeliruan dalam menafsirkan sejarah berawal dari cara interpretasi data yang subjektif, sarat akan kepentingan, dan hanya mengambil kesimpulan dari sudut pandang tertentu.

Tahap Historiografi

Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan visualisasi data-data sejarah berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ini bertujuan untuk menyajikan serangkaian data sejarah yang telah disusun secara kronologis, sistematis dan infromatif. Produk akhir dari historarfi umumnya berupa tulisan dalam bentuk perkamen, buku, jurnal, atau catatan lain yang ditulis secara manual untuk dijadikan bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Masalah klasik dalam visualisasi data di era modern adalah konversi data dari dokumen kertas ke media digital. Dalam hal ini, historiografi yang merupakan bagian terpenting dalam proses penyajian sejarah juga harus disajikan menggunakan media digital seperti website, aplikasi, atau game.

Menurut Wikipedia, terminologi Visualizer memiliki 3 makna yang berarti seseorang yang memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi/artis ilustrasi [1], sebuah alat yang digunakan untuk menampilkan sebuah data yang ditujukan kepada publik [2], dan sebuah graph animasi yang menunjukkan pola dari suara/musik (Music Visualizer) [3]

Penyajian historiografi ke dalam media digital dapat digolongkan ke dalam definisi yang kedua yaitu visualizer. Hanya saja, terminologi visualizer terlalu umum karena pada dasarnya terminologi ini ditujukan untuk keseluruhan jenis data atau bahan edukasi. Khusus untuk visualisasi data-data di masa lalu maka terminologi yang paling tepat adalah Choronolizer.

Jadi secara definisi, Choronolizer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menampilkan data-data masa lalu yang telah dirancang secara objektif, terstuktur dan sistematis. Penyajian data dalam sebuah Choronolizer harus netral, dan tidak memihak serta memberikan ruang yang luas bagi audiens untuk melakukan interpretasi mandiri.

Salah satu tools yang merupakan contoh konkrit dari penerapan Chronolizer adalah Chronolator yang bisa anda akses melalui link berikut: https://www.chronolator.co.uk/




Chronolator berfungsi sebagai alat pencatatan berbagai kejadian yang berkaitan dengan interaksi berbagai pihak dalam suatu organisasi. Alat ini dapat menghasilkan sebuah rangkaian kejadian yang runut yang dapat dijadikan dasar yang kuat dalam pengambilan kesimpulan atas kejadian-kejadian kronologis di masa lalu.

Selain dalam bentuk aplikasi, konsep Chronolizer juga dapat diterapkan pada permainan digital atau game yang mengandung unsur visualisasi artistik, serta unsur interaktifitas yang meningkatkan minat user/audiens dalam mempelajari sejarah.


Namun satu hal yang perlu dicatat. Pengembangan Choronolizer ke dalam bentuk game, bisa menimbulkan distraksi dan pembiasan informasi. Apalagi dengan ditambahkannya unsur fiktif dan berbagai elemen game yang tidak berkaitan langsung dengan penyajian sejarah.

Untuk memastikan jika sebuah Choronolizer tidak melenceng dari tujuan awal, tidak dijadikan alat pembenaran pihak-pihak tertentu atas fakta-fakta sejarah atau kejadian di masa lalu, maka sebuah Choronolizer harus memiliki beberapa ciri khas sebagai berikut:

  • Mampu melakukan pencatatan/penyajian data yang bersifat independen/tidak memihak, sesuai dengan fakta sejarah yang ada, serta memiliki sumber yang kuat yang menjadi dasar keabsahannya
  • Mampu menampilkan keseluruhan data berdasarkan kronologi waktu tertentu, dan tidak memuat fakta yang saling bertentangan dalam rentang waktu yang sama
  • Mampu menampilkan visualisasi berdasarkan data tanpa memberikan kesimpulan subjektif untuk memberikan ruang interpretasi bagi user/audiens secara netral dan tidak memihak

Kesimpulannya, Choronolizer merupakan alat visualisasi masa lalu yang merupakan suplemen penting bagi historiogafi di era modern.
Share on Google Plus

About Technology Multimedia

TechnomediaLabs adalah media online dengan beragam konten seputar teknologi informasi, industri kreatif, multimedia interaktif, transmedia storytelling, dan beragam pengetahuan lainnya yang dibahas dalam bahasa yang sederhana, lugas, dan inspiratif.